Mengenal Dejavu dan Bagaimana Itu Bisa Terjadi

Facebook
LinkedIn
WhatsApp
Twitter
dejavu

Pernahkah Anda merasa seperti pernah mengalami suatu situasi sebelumnya, padahal Anda yakin itu adalah pertama kalinya Anda berada di sana? Jika ya, Anda mungkin mengalami deja vu.

Dejavu adalah fenomena umum di mana seseorang merasa seperti telah mengalami suatu peristiwa atau situasi saat ini di masa lalu. Kata “deja vu” berasal dari bahasa Prancis yang berarti “sudah terlihat”.

Dejavu adalah pengalaman psikologis yang dirasakan seseorang saat merasa bahwa suatu kejadian atau situasi telah terjadi sebelumnya, padahal sebenarnya tidak pernah terjadi.

Pengalaman dejavu sering kali dianggap sebagai perasaan aneh dan misterius, karena seseorang merasa yakin bahwa mereka telah mengalami atau melihat sesuatu sebelumnya, meskipun tidak dapat mengingat secara spesifik kapan atau di mana hal itu terjadi.

Baca juga: Cognitive Dissonance: Ketika Dua Pemikiran Saling Bertentangan

Apa yang Terjadi Saat Dejavu?

Source Image: Unsplash

Saat dejavu terjadi, seseorang mungkin merasakan berbagai sensasi, seperti:

  • Perasaan familiar: Seolah-olah mereka telah mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.
  • Ketidakpastian: Mereka mungkin merasa bingung dan tidak yakin mengapa mereka merasa familiar dengan situasi tersebut.
  • Kegelisahan: Dejavu dapat memicu kecemasan atau ketakutan, terutama jika itu terjadi secara intens atau sering.

Dejavu biasanya berlangsung singkat, hanya beberapa detik atau menit. Fenomena ini lebih sering dialami oleh orang dewasa muda, tetapi dapat terjadi pada orang usia berapa pun.

Baca juga: Burnout: Kelelahan Fisik Dan Mental Akibat Stres Kronis

Apa Penyebab Dejavu?

Source Image: Pexels

Penyebab pasti dejavu masih belum diketahui, tetapi ada beberapa teori yang mencoba menjelaskannya:

  • Teori Kesalahan Memori: Teori ini suggests bahwa dejavu terjadi ketika otak kita salah mengasosiasikan informasi baru dengan ingatan yang sudah ada. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti kelelahan, stres, atau kurang tidur.
  • Teori Pencocokan Parsial: Teori ini suggests bahwa dejavu terjadi ketika kita mengalami sesuatu yang mirip dengan sesuatu yang pernah kita alami di masa lalu. Hal ini dapat memicu perasaan familiar, meskipun kita tidak dapat mengingat secara pasti apa yang pernah kita alami sebelumnya.
  • Teori Neurofisiologis: Teori ini suggests bahwa dejavu disebabkan oleh aktivitas abnormal di otak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dejavu mungkin terkait dengan epilepsi, migrain, atau gangguan neurologis lainnya.

Baca juga: Selective Attention: Bagaimana Ingatan Kita Mempengaruhi Keputusan

Apakah Dejavu Berbahaya?

Dejavu umumnya tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan. Namun, jika Anda mengalami dejavu yang sering atau intens, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi medis yang mendasarinya.

Baca juga: Mudik Telah Tiba! Ikuti Tips Atasi Stres Saat Mudik

Bagaimana Mengatasi Dejavu?

Source Image: Unsplash

Meskipun dejavu umumnya tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi dejavu atau mengurangi frekuensinya:

1. Kelola Stres

Stres dapat memicu dejavu, jadi penting untuk menemukan cara untuk mengelola stres Anda. Beberapa cara yang dapat membantu termasuk:

  • Olahraga secara teratur
  • Teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga
  • Menghabiskan waktu bersama orang yang dicintai
  • Melakukan aktivitas yang Anda sukai

2. Istirahat yang Cukup

Kurang tidur juga dapat memicu dejavu, jadi pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Orang dewasa umumnya membutuhkan sekitar 7-8 jam tidur per malam.

3. Hindari Alkohol dan Kafein

Alkohol dan kafein dapat mengganggu tidur dan meningkatkan kecemasan, yang keduanya dapat memicu dejavu.

4. Konsultasikan dengan Professional

Jika Anda mengalami dejavu yang sering atau intens, sebaiknya konsultasikan dengan professional untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi medis yang mendasarinya.

Dejavu adalah pengalaman psikologis yang menarik, meskipun mekanisme dan penyebabnya belum sepenuhnya dipahami. Dengan memahami lebih dalam tentang dejavu, diharapkan kita dapat mengatasi perasaan aneh dan misterius ini dengan lebih baik.

Baca juga: Triangulation: Teknik Bahaya Memanipulasi Banyak Orang