Death Cleaning: Metode Membuang Barang untuk Meringankan Beban

Facebook
LinkedIn
WhatsApp
Twitter
death cleaning

Di era modern ini, banyak orang hidup dengan kesibukan dan materialisme yang tinggi. Hal ini seringkali mengakibatkan penumpukan barang-barang yang tidak terpakai di rumah. Barang-barang tersebut dapat menjadi beban bagi diri sendiri, keluarga, dan bahkan generasi selanjutnya.

Death cleaning, atau pembersihan kematian, adalah sebuah metode untuk membuang barang-barang yang tidak terpakai sebelum meninggal dunia. Metode ini bertujuan untuk meringankan beban keluarga dan memudahkan proses pewarisan.

Apa itu Death Cleaning?

Source Image: Pexels

Death cleaning adalah proses menyortir dan membuang barang-barang pribadi dengan tujuan untuk meringankan beban keluarga setelah kematian. Proses ini biasanya dilakukan oleh orang yang sudah lanjut usia atau sedang menghadapi penyakit kronis.

Death cleaning dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

  • Menyortir barang-barang berdasarkan kategori, seperti pakaian, buku, dokumen, dan pernak-pernik.
  • Menentukan barang-barang yang ingin disimpan, disumbangkan, atau dibuang.
  • Meminta bantuan keluarga atau teman untuk membantu proses decluttering.

Baca juga: Victim Blaming: Kecenderungan Menyalahkan Orang Lain

Langkah-langkah Death Cleaning

death cleaning
Source Image: Pexels
  • Mulailah dari yang Terkecil: Mulailah dengan membuang barang-barang kecil yang tidak lagi digunakan atau memiliki nilai sentimental yang rendah. Ini bisa berupa pakaian lama, buku-buku yang tidak dibaca lagi, atau barang-barang rumah tangga yang sudah rusak.
  • Pertimbangkan Nilai Sentimental: Saat memutuskan apakah akan membuang atau menyimpan suatu barang, pertimbangkan nilai sentimentalnya. Jika barang tersebut tidak lagi memberikan kebahagiaan atau kenangan yang berharga, pertimbangkan untuk membuangnya.
  • Sesuaikan dengan Kebutuhan dan Ruang: Pilih barang-barang yang sesuai dengan kebutuhan dan ruang yang tersedia. Hindari menyimpan barang-barang yang hanya mengumpulkan debu dan tidak memberikan manfaat nyata.
  • Beri Prioritas pada Kualitas daripada Kuantitas: Lebih baik memiliki sedikit barang berkualitas tinggi daripada banyak barang yang tidak bermutu. Pertimbangkan untuk menginvestasikan waktu dan uang dalam barang-barang yang benar-benar memberikan nilai tambah bagi kehidupan sehari-hari.
  • Libatkan Orang-orang Terdekat: Mintalah pendapat dan dukungan dari keluarga atau teman-teman terdekat dalam proses Death Cleaning. Mereka dapat memberikan perspektif yang berharga dan membantu mengambil keputusan yang lebih baik.

Baca juga: Ciri Perilaku Playing Victim

Contoh Death Cleaning: Membereskan Lemari Pakaian

Source Image: Pexels

Mari kita lihat contoh penerapan death cleaning pada area spesifik, yaitu lemari pakaian.

Langkah 1: Menyortir Pakaian 

Keluarkan semua pakaian dari lemari. Pisahkan pakaian berdasarkan jenisnya, seperti baju atasan, bawahan, dan jas. 

Langkah 2:  Evaluasi Setiap Pakaian 

Untuk setiap pakaian, tanyakan pada diri sendiri:

  • Kapan terakhir saya memakai pakaian ini? Jika sudah lebih dari setahun Anda tidak menyentuh pakaian tersebut, kemungkinan besar Anda tidak akan memakainya lagi.
  • Apakah pakaian ini masih pas di badan saya? Pakaian yang sudah kekecilan atau kebesaran sebaiknya didonasikan atau dijual.
  • Apakah pakaian ini masih dalam kondisi baik? Buanglah pakaian yang robek, berlubang, atau sudah pudar warnanya.
  • Apakah saya benar-benar menyukai dan merasa nyaman memakai pakaian ini? Singkirkan pakaian yang sudah tidak sesuai dengan gaya Anda atau membuat Anda tidak percaya diri.

Langkah 3:  Kelompokkan Pakaian 

Setelah dievaluasi, kelompokkan pakaian menjadi  beberapa kategori:

  • Simpan: Simpan pakaian yang masih sering dipakai, pas di badan, dan dalam kondisi baik.
  • Donasi: Sumbangkan pakaian yang masih layak pakai namun sudah jarang Anda gunakan.
  • Jual: Jual pakaian bermerk atau yang masih bagus kondisinya untuk mendapatkan uang tambahan.
  • Buang: Buang pakaian yang sudah rusak atau tidak layak pakai lagi.

Langkah 4:  Tata Kembali Lemari

Rapikan dan susun kembali pakaian yang akan disimpan di dalam lemari. Gunakan kotak atau pembatas untuk memisahkan jenis pakaian agar lebih mudah dicari.

Baca juga: Perbedaan Playing Victim Dan Victim Blaming

Manfaat Death Cleaning

Source Image: Pexels

Death cleaning memiliki banyak manfaat, antara lain:

  • Meringankan beban keluarga. Keluarga tidak perlu repot-repot mengurus barang-barang yang tidak terpakai setelah kematian Anda.
  • Memudahkan proses pewarisan. Pewarisan akan menjadi lebih mudah dan adil jika hanya ada barang-barang yang benar-benar berharga yang diwariskan.
  • Memberikan ketenangan pikiran. Anda akan merasa lebih tenang dan bahagia knowing that your belongings will be taken care of after you are gone.
  • Meningkatkan kualitas hidup. Dengan decluttering, Anda dapat menciptakan ruang hidup yang lebih rapi, bersih, dan nyaman.

Dengan demikian, Death Cleaning bukan hanya membantu dalam aspek praktis seperti mengurangi beban dan konflik, tetapi juga memberikan dampak positif pada kesejahteraan mental dan emosional individu serta keluarga mereka.

Death cleaning adalah metode yang bermanfaat untuk meringankan beban keluarga dan memudahkan proses pewarisan. Dengan melakukan death cleaning, Anda dapat menciptakan ruang hidup yang lebih rapi, bersih, dan nyaman, serta memberikan ketenangan pikiran.

Baca juga: Negging: Menggunakan Pujian Untuk Menghina