Perfeksionisme dan Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) sering kali disamakan karena kesamaan dalam tindakan berulang. Padahal OCD dan perfeksionis sebenarnya merupakan kondisi yang berbeda.
OCD adalah gangguan mental yang melibatkan pemikiran obsesif dan tindakan kompulsif yang dilakukan sebagai respons terhadap obsesi tersebut, sementara perfeksionisme adalah sikap atau kecenderungan untuk mencari kesempurnaan dalam segala hal yang dilakukan.
Dalam artikel ini, Praktiqu akan mengeksplorasi perbedaan antara kedua kondisi ini dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang.
Baca juga: Self Diagnosis Berbahaya! Yuk Hindari
Pengertian OCD dan Perfeksionis
OCD adalah gangguan mental yang ditandai oleh pemikiran obsesif yang mengganggu dan tindakan kompulsif yang dilakukan untuk meredakan kecemasan yang muncul akibat obsesi tersebut. Contohnya, seseorang mungkin memiliki obsesi tentang kebersihan dan kemudian melakukan tindakan mencuci tangan berulang kali sebagai respons terhadap obsesi yang memunculkan kecemasan intens. Kata kunci untuk OCD adalah adanya kecemasan intens atau gangguan cemas.
Perfeksionisme, di sisi lain, adalah sikap atau kecenderungan untuk mencari kesempurnaan dalam segala hal yang dilakukan. Orang yang perfeksionis seringkali memiliki standar yang sangat tinggi dan sulit puas dengan hasil kerja yang dianggap kurang sempurna. Kata kunci untuk perfectionist adalah standar tinggi tentang suatu hal.
Meskipun kedua kondisi ini dapat bersinggungan, terutama dalam hal keterlibatan dalam tindakan berulang, namun penting untuk diingat bahwa tidak semua orang perfeksionis memiliki OCD, dan sebaliknya, tidak semua orang dengan OCD adalah perfeksionis. OCD melibatkan pola pemikiran dan perilaku tertentu yang khas, sementara perfeksionisme lebih berkaitan dengan sikap dan harapan terhadap diri sendiri.
Baca juga: Kenali Tanda-Tanda Psikopat
Perbedaan OCD dan Perfeksionis
Berikut beberapa perbedaan antara OCD dan perfeksionis:
- Kontrol: Pengidap OCD biasanya merasa terdorong untuk melakukan perilaku kompulsif dan sulit untuk mengendalikannya. Sementara perfeksionis memiliki kontrol lebih besar atas tindakan mereka.
- Kesenangan vs Kecemasan: Perfeksionis mungkin mendapatkan kepuasan dari hasil yang sempurna. Sebaliknya, perilaku kompulsif pada OCD dilakukan untuk mengurangi kecemasan, bukan untuk kesenangan.
- Dampak hidup: Perfeksionis mungkin terkadang merasa frustrasi karena standar mereka yang tinggi, namun umumnya tidak mengganggu kehidupan mereka secara signifikan. Sementara OCD dapat menyebabkan gangguan yang signifikan pada kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Memahami Kesepian Dan Cara Mengatasinya
Dampak OCD dan Perfeksionis pada Kehidupan Sehari-hari
Baik OCD maupun perfeksionis dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari dalam berbagai aspek, meskipun dengan cara yang berbeda:
Obsessive Compulsive Disorder (OCD):
- Hubungan: OCD dapat menyebabkan kesulitan dalam menjalin dan mempertahankan hubungan. Orang dengan OCD mungkin menghabiskan banyak waktu untuk melakukan ritual kompulsif, yang dapat membuat mereka menarik diri dari orang lain. Kecemasan dan keraguan yang terkait dengan OCD juga dapat membuat mereka sulit untuk mempercayai orang lain.
- Pekerjaan: OCD dapat mempengaruhi kemampuan untuk bekerja secara efektif. Konsentrasi dan fokus dapat terganggu oleh pikiran obsesif, dan kebutuhan untuk melakukan ritual kompulsif dapat memakan waktu yang berharga. Orang dengan OCD juga mungkin menghindari situasi kerja tertentu yang memicu kecemasan mereka.
- Keuangan: OCD dapat menyebabkan masalah keuangan. Pengeluaran berlebihan untuk membeli produk pembersih atau barang lainnya yang digunakan untuk ritual kompulsif, atau kehilangan pekerjaan karena OCD, sehingga dapat menyebabkan kesulitan keuangan.
- Kesehatan fisik: Kurang tidur, pola makan yang tidak sehat, dan kurangnya olahraga yang sering dikaitkan dengan OCD dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik. Selain itu, beberapa ritual kompulsif dapat menyebabkan cedera fisik.
- Kesehatan mental: OCD sering dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya. Hal ini dapat memperburuk gejala OCD dan membuat hidup semakin sulit.
Perfeksionis:
- Stres dan kecemasan: Perfeksionis sering kali merasa stres dan cemas karena takut tidak memenuhi standar tinggi mereka sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, mudah marah, dan masalah kesehatan fisik lainnya.
- Hubungan: Perfeksionis dapat menjadi sangat kritis terhadap diri mereka sendiri dan orang lain, yang dapat merusak hubungan. Mereka mungkin juga sulit untuk menyenangkan, yang dapat membuat orang lain menjauh.
- Pekerjaan: Perfeksionis mungkin menunda-nunda pekerjaan karena takut membuat kesalahan. Mereka juga mungkin terlalu fokus pada detail kecil, yang dapat membuat mereka sulit untuk menyelesaikan tugas.
- Kreativitas: Perfeksionisme dapat menghambat kreativitas karena perfeksionis takut untuk mengambil risiko atau membuat kesalahan. Mereka juga mungkin terlalu kritis terhadap ide-ide mereka sendiri, yang dapat mencegah mereka untuk mengeksplorasi ide-ide baru.
Jika Anda merasa perfeksionisme mulai mengganggu kehidupan Anda, atau Anda tidak yakin apakah Anda perfeksionis atau mengalami OCD, alangkah baiknya untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.