Masalah hidup yang beragam seringkali membawa dampak negatif pada kesehatan mental seseorang, seperti stres dan depresi. Depresi yang berat bukan hanya mengganggu kesehatan mental, tapi juga berdampak serius pada kondisi fisik, termasuk ciri-ciri yang terlihat pada wajah. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang ciri-ciri wajah orang yang mengalami depresi.
Baca juga: Kepribadian Narsistik: Saat Kamu Berlebihan Butuh Validasi
Pengaruh Stres dan Depresi Terhadap Wajah
Stres atau depresi biasanya disebabkan oleh tekanan pikiran yang berlebihan, dan hal ini termanifestasi melalui wajah. Ketika stres, tubuh memproduksi hormon yang memberi dampak buruk pada kulit. Selain itu, kebiasaan buruk seperti menggigit bibir atau menggertakkan gigi seringkali terjadi tanpa disadari.
Baca juga: Awal Tahun Bersama Keluarga Besar, Kok Rasanya Berat Ya? Yuk Kelola Rasa Antisosial Mu
Ciri-Ciri Wajah Orang Depresi
Berikut adalah beberapa ciri yang bisa kita amati pada wajah seseorang yang mengalami depresi:
1. Kulit Wajah Berjerawat
Jerawat sering muncul karena stres kronis yang memicu produksi kortisol, menyebabkan kelenjar sebasea menghasilkan lebih banyak minyak. Sebuah studi di Korea Selatan mengaitkan jerawat dengan stres, konsumsi alkohol berlebihan, gangguan menstruasi, dan siklus tidur yang berantakan.
2. Kantung Mata
Stres juga meningkatkan kantung mata yang terlihat cekung. Ini terjadi karena gangguan siklus tidur yang menyebabkan tanda-tanda penuaan seperti pigmentasi tidak merata dan kerutan.
3. Kulit Kering
Stres atau depresi yang berlebihan mengganggu fungsi stratum corneum, yang menjaga kelembaban kulit, menyebabkan kulit menjadi kering dan gatal.
4. Keriput
Banyaknya pikiran atau depresi seringkali meningkatkan jumlah kerutan di wajah. Hal ini terjadi karena perubahan protein kulit dan penurunan elastisitas.
5. Ruam
Stres dapat mempengaruhi sistem imun, menyebabkan dysbiosis, dan menimbulkan ruam kemerahan. Ini juga memperburuk kondisi kulit lain seperti psoriasis, eksim, dan dermatitis kontak.
6. Mengernyitkan Dahi dan Alis
Mengernyitkan dahi dan alis bukan hanya merupakan ekspresi fisik dari stres atau kecemasan, tetapi juga dapat berdampak signifikan pada kondisi kulit wajah. Kebiasaan ini, jika terjadi secara terus menerus, dapat menyebabkan munculnya kerutan di area dahi dan sekitar alis. Hal ini tidak hanya mengubah penampilan fisik, tapi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
7. Masalah pada Gigi dan Rahang
Stres tidak hanya berpengaruh pada kondisi mental seseorang tetapi juga berdampak pada kesehatan gigi dan rahang. Salah satu manifestasi fisik dari stres adalah kebiasaan menggertakkan gigi, yang dikenal dengan istilah bruxism. Bruxism ini dapat terjadi baik saat terjaga maupun selama tidur dan seringkali tidak disadari oleh penderitanya.
8. Rambut Beruban dan Rontok
Rambut beruban dan rontok sering kali menjadi tanda fisik dari stres berat yang dialami seseorang. Stres tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan rambut.
9. Wajah Merah dan Berkeringat
Ketika mengalami stres, seseorang cenderung mengambil napas pendek-pendek dan cepat, yang dikenal sebagai pernapasan dada. Berbeda dengan pernapasan perut yang lebih dalam dan menenangkan, pernapasan dada ini kurang efisien dalam mengoksigenasi darah.
Peningkatan aliran darah ke permukaan kulit, terutama pada wajah, sebagai respons tubuh terhadap kebutuhan oksigen yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan wajah tampak lebih merah.
Proses pernapasan cepat dan dangkal ini juga meningkatkan suhu tubuh, yang kemudian memicu kelenjar keringat untuk lebih aktif dalam upaya menyejukkan tubuh, menyebabkan berkeringat.
Depresi memang sebuah kondisi yang kompleks dan seringkali memerlukan perhatian lebih serius. Namun, dengan mengenali tanda-tanda awal pada diri sendiri atau orang lain, kita dapat mengambil langkah awal untuk mendapatkan bantuan dan dukungan yang diperlukan.
Baca juga: Body Dysmorphic Disorder: Ketika Penampilan Tubuh Menjadi Kekhawatiran Berlebihan