Memahami Sleep Regression Pada Bayi

Facebook
LinkedIn
WhatsApp
Twitter
sleep regression

Pernahkah Anda mendapati bayi yang tadinya tidur nyenyak di malam hari tiba-tiba menjadi rewel dan sering terbangun? Ini mungkin pertanda si kecil mengalami sleep regression atau kemunduran tidur.

Apa itu Sleep Regression?

Source Image: Unsplash

Sleep regression adalah fase normal pada perkembangan bayi dimana pola tidurnya terganggu. Bayi yang sebelumnya sudah bisa tidur sepanjang malam, bisa jadi kembali sering terbangun di malam hari, sulit tidur, atau tidur siang yang lebih singkat dari biasanya.  Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang dalam hitungan minggu.

Baca juga: Kenali Tanda-Tanda Psikopat

Penyebab Sleep Regression

Source Image: Unsplash

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan sleep regression pada bayi, diantaranya:

  • Perkembangan otak: Perkembangan otak yang pesat pada bayi dapat mengganggu hormon pengatur tidur sehingga menyebabkan sleep regression.
  • Growth spurt: Periode pertumbuhan cepat (growth spurt) pada bayi juga bisa menyebabkan kebutuhan nutrisi meningkat sehingga bayi lebih sering terbangun untuk minta susu.
  • Tumbuh gigi: Proses tumbuh gigi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada bayi sehingga mengganggu tidurnya.
  • Stres: Perubahan rutinitas, seperti bepergian jauh atau perasaan cemas dapat membuat bayi stres dan sulit tidur.

Baca juga: Self Diagnosis Berbahaya! Yuk Hindari

Usia yang Rentang Mengalami Sleep Regression

Source Image: Unsplash

Sleep regression pada bayi biasanya terjadi pada beberapa tahap perkembangan tertentu, yang sering terjadi pada usia-usia berikut:

  • Sekitar usia 4 bulan: Pada usia ini, bayi mulai mengalami perubahan dalam pola tidur mereka. Mereka mungkin bangun lebih sering di malam hari dan sulit kembali tidur.
  • Sekitar usia 6 bulan: Pada usia ini, bayi mungkin mengalami pertumbuhan gigi pertama mereka, yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan tidur.
  • Sekitar usia 8 bulan: Pada usia ini, bayi mungkin mulai belajar berdiri atau berjalan, yang bisa membuat mereka gelisah dan sulit tidur.
  • Sekitar usia 12 bulan: Pada usia ini, bayi mungkin mulai mengalami perkembangan bahasa yang pesat, yang bisa membuat mereka lebih aktif di siang hari dan sulit tidur di malam hari.
  • Sekitar usia 18 bulan: Pada usia ini, bayi mungkin mulai mengalami pertumbuhan gigi tambahan atau mengalami perubahan dalam rutinitas tidur mereka, seperti transisi dari dua tidur siang menjadi satu.
  • Sekitar usia 2 tahun: Pada usia ini, bayi mungkin mulai mengalami perubahan dalam pola tidur mereka karena mulai mengenal lebih banyak hal di sekitar mereka, yang bisa membuat mereka sulit tidur.

Setiap bayi bisa mengalami sleep regression pada usia-usia ini secara berbeda-beda. Hal penting untuk diingat adalah bahwa sleep regression umum terjadi dan biasanya bersifat sementara. Dengan konsistensi dalam rutinitas tidur dan kesabaran, biasanya bayi akan kembali ke pola tidur normal mereka. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang tidur bayi Anda, konsultasikan dengan dokter anak untuk saran lebih lanjut.

Baca juga: Perfeksionis Baik Atau Buruk?

Tips untuk Mengatasi Sleep Regression

Source Image: Unsplash

Meskipun merepotkan, namun orang tua tidak perlu khawatir karena sleep regression  biasanya bersifat sementara.  Berikut beberapa tips yang bisa membantu mengatasi sleep regression pada bayi:

  • Tetap konsisten dengan jadwal tidur: Bantu bayi mengenali waktu tidur dan bangun dengan membuat rutinitas tidur yang teratur.
  • Ciptakan suasana tidur yang nyaman. Redupkan cahaya, gunakan pakaian tidur yang nyaman, dan biasakan bayi tidur di tempat tidurnya sendiri.
  • Berikan rutinitas sebelum tidur yang menenangkan. Mandi air hangat, membacakan cerita, atau mengeloni bayi dapat membuatnya lebih rileks dan siap tidur.
  • Jangan langsung gendong saat menangis: Coba tenangkan bayi dengan tepukan atau ajakan bicara secara lembut. Biarkan ia belajar menenangkan dirinya sendiri.

Jika sleep regression  tidak kunjung membaik dalam waktu yang wajar atau disertai gejala lain seperti demam,  sebaiknya konsultasikan  dengan professional anak untuk  mencari tahu penyebabnya dan  mendapatkan penanganan yang tepat.

Sleep regression bisa menjadi tantangan yang melelahkan bagi para orangtua, tetapi penting untuk diingat bahwa ini adalah bagian normal dari perkembangan bayi. Dengan kesabaran, konsistensi, dan pemahaman tentang kebutuhan tidur bayi Anda, Anda dapat membantu mereka melewati periode ini dengan lebih mudah. Ingatlah bahwa ini hanyalah fase sementara dan bahwa pola tidur bayi biasanya akan kembali normal seiring waktu. Jadi, tetaplah tenang, dan jangan ragu untuk mencari dukungan dan saran jika Anda merasa kesulitan.

Baca juga: Yuk Mengenali Diri Sendiri Agar Lebih Bahagia