FOMO atau Fear of Missing Out adalah perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang menarik atau penting yang mungkin terjadi. Saat liburan tiba, FOMO bisa semakin intens.
Kita sering melihat teman-teman yang berlibur ke tempat-tempat eksotis, menghadiri pesta, atau mengalami momen-momen yang tampak sempurna di media sosial. Hal ini bisa memicu perasaan iri dan keinginan untuk mengalami hal yang sama.
Baca juga: Logoterapi Untuk Meningkatkan Meaning Of Life
Dampak FOMO Pada Kesehatan Mental
FOMO tidak hanya membuat kita merasa sedih atau iri, tetapi juga bisa berdampak buruk pada kesehatan mental. Stres dan kecemasan yang disebabkan oleh FOMO dapat menurunkan kualitas tidur, mengurangi kepuasan hidup, dan bahkan menyebabkan depresi.
Penting untuk mengenali tanda-tanda FOMO dan mengatasinya sebelum berdampak lebih lanjut. Berikut adalah beberapa tanda umum FOMO:
- Kecemasan Saat Tidak Mengakses Media Sosial: Merasa cemas atau gelisah ketika tidak bisa memeriksa media sosial, khawatir akan ketinggalan berita atau kegiatan teman-teman.
- Kesulitan Menikmati Momen Saat Ini: Sulit untuk menikmati atau sepenuhnya terlibat dalam kegiatan saat ini karena khawatir ada kegiatan lain yang lebih menarik atau penting yang sedang terjadi di tempat lain.
- Mengalami Iri Ketika Melihat Postingan Orang Lain: Merasa iri atau tidak puas saat melihat postingan di media sosial tentang kegiatan, perjalanan, atau pencapaian orang lain.
- Terlalu Sering Memeriksa Media Sosial: Sering memeriksa media sosial untuk melihat apa yang dilakukan orang lain, bahkan ketika ini mengganggu aktivitas sehari-hari atau waktu istirahat.
- Merasa Tidak Puas dengan Kehidupan Sendiri: Terus-menerus merasa bahwa kehidupan orang lain tampak lebih menarik atau memuaskan daripada kehidupan sendiri.
- Kesulitan Membuat Keputusan: Merasa kesulitan untuk membuat keputusan tentang cara menghabiskan waktu karena takut membuat pilihan yang ‘salah’ dan melewatkan sesuatu yang lebih baik.
- Kurang Tidur atau Istirahat: Mengorbankan tidur atau waktu istirahat untuk tetap terhubung dengan apa yang terjadi di media sosial atau untuk menghadiri acara sosial.
- Pengambilan Keputusan yang Didorong oleh Rasa Takut: Memilih untuk melakukan sesuatu bukan karena benar-benar ingin melakukannya, melainkan karena takut ketinggalan jika tidak melakukannya.
Baca juga: Mengenal Overthinking Dan Cara Mengatasinya
Strategi Mengatasi FOMO
FOMO bukan hanya berdampak pada kesehatan mental melainkan juga finansial. Untuk itu penting untuk bisa membuat strategi agar terhindar dari Fear of Missing Out. Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan:
1. Pengaturan Penggunaan Media Sosial
Langkah pertama adalah mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan di media sosial untuk mengelola penggunaan media sosial secara lebih sehat. Media sosial sering memberikan gambaran yang salah tentang realitas, yang tidak selalu sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
Seringkali kita terjebak dalam perbandingan tak berujung dengan kehidupan orang lain. Kehidupan mereka terlihat sempurna di layar, tetapi sebenarnya itu hanyalah potret pribadi yang mereka pilih untuk dibagikan.
Dengan mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan untuk mengakses media sosial, kita dapat berkonsentrasi pada pengalaman kehidupan nyata dan memperkaya kehidupan kita dengan interaksi yang lebih bermakna dan asli.
2. Fokus pada Pengalaman Pribadi
Fokus pada pengalaman pribadi berarti menikmati liburan sesuai keinginan dan batas keuangan kita. Dalam merencanakan liburan, sangat penting untuk mempertimbangkan bahwa setiap orang memiliki selera, minat, dan sumber daya keuangan yang berbeda.
Tidak perlu merasa tertekan untuk mengikuti tren liburan yang populer atau mengikuti contoh orang lain. Sebaliknya, cari aktivitas yang membuat Anda senang dan puas, seperti mendaki gunung, berjemur di pantai, menjelajahi kota-kota kecil, atau hanya menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga.
Menikmati dan menghargai pilihan kita sendiri akan membuat liburan lebih menyenangkan dan berkesan, tanpa tekanan untuk “menyamai” pengalaman orang lain, seperti yang kita lihat di media sosial atau di tempat lain.
3. Praktek Mindfulness
Berlatih mindfulness atau kesadaran penuh dapat membantu mengurangi kecemasan dan membuat kita lebih menghargai momen yang sedang dialami.
4. Membuat Rencana yang Realistis
Tentukan tujuan liburan yang realistis dan sesuai dengan keadaan pribadi. Hal ini akan membantu mengurangi rasa iri terhadap pengalaman orang lain.
Liburan seharusnya menjadi waktu untuk istirahat dan menyegarkan pikiran, bukan sumber stres dan kecemasan. Mengenali dan mengatasi FOMO adalah langkah penting untuk menikmati liburan dengan cara yang lebih sehat dan bahagia. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki caranya sendiri untuk menikmati waktu istirahat, dan tidak ada yang perlu dibanding-bandingkan.