Psychology First Aid: Pertolongan Pertama untuk Kesehatan Mental

Facebook
LinkedIn
WhatsApp
Twitter
Psychology First Aid: Pertolongan Pertama untuk Kesehatan Mental

Saat kita mendengar tentang first aid atau pertolongan pertama, biasanya yang terlintas di benak kita adalah perawatan luka fisik, seperti memakaikan perban atau menolong seseorang yang pingsan. Namun, bagaimana jika luka yang dialami seseorang bukan terlihat secara fisik, melainkan emosi dan mental? Di sinilah konsep Psychological First Aid (PFA) atau pertolongan pertama psikologis berperan penting.

PFA adalah pendekatan yang dirancang untuk memberikan dukungan awal bagi individu yang sedang mengalami tekanan emosional atau mental akibat kejadian traumatis, seperti bencana, kecelakaan, kekerasan, atau situasi menegangkan lainnya. Ini adalah bentuk dukungan dasar untuk kesehatan mental yang dapat dilakukan oleh siapa saja—bahkan tanpa latar belakang psikologi—untuk membantu seseorang kembali merasa tenang dan aman.

Mengapa PFA Penting?

Psychology First Aid: Pertolongan Pertama untuk Kesehatan Mental
Sumber: Pexels

Kesehatan mental sering kali tidak terlihat seperti luka fisik, tapi efeknya bisa sangat mendalam. Stres yang berlebihan, kecemasan, atau trauma dapat mempengaruhi seseorang dalam jangka panjang jika tidak segera ditangani. PFA bertujuan untuk memberikan dukungan langsung agar dampak negatif ini dapat diminimalisir, sekaligus mencegah kondisi mental seseorang semakin buruk.

Sama seperti pertolongan pertama fisik, PFA tidak bertujuan untuk menyelesaikan seluruh masalah, melainkan membantu seseorang untuk stabil secara emosional dan siap mencari dukungan lebih lanjut jika diperlukan.

Prinsip Dasar Psychological First Aid

Sumber: Pexels

PFA didasarkan pada beberapa prinsip dasar yang dapat membantu seseorang dalam kondisi krisis. Prinsip-prinsip ini mudah diterapkan dan bisa dilakukan oleh siapa saja, di mana saja:

  1. Lindungi: Pastikan orang tersebut merasa aman. Krisis atau trauma bisa membuat seseorang merasa rentan atau takut, sehingga menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari ancaman adalah langkah pertama yang sangat penting.
    Analogi simpel: Bayangkan seseorang yang tersesat di hutan dan merasa panik. Sebelum kamu bisa membantunya kembali ke jalan yang benar, langkah pertama adalah menenangkan mereka dan memastikan mereka merasa aman.
  2. Dengarkan: Salah satu hal paling mendasar yang bisa kamu lakukan adalah mendengarkan secara aktif. Biarkan orang tersebut berbicara tentang perasaannya, dan dengarkan tanpa menghakimi atau memberi saran berlebihan. Terkadang, hanya mendengar seseorang berbicara bisa menjadi langkah awal penyembuhan.
  3. Hubungkan: Bantu mereka terhubung dengan orang-orang atau layanan yang bisa memberikan dukungan lebih lanjut. Ini bisa berupa teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Jika mereka memerlukan bantuan tambahan, misalnya konseling atau terapi, kamu bisa membantu mereka menemukan layanan tersebut.
  4. Memberikan Harapan: Saat seseorang dalam kondisi krisis, dunia bisa terasa sangat gelap dan putus asa. Salah satu hal penting dalam PFA adalah membantu mereka melihat bahwa situasi ini tidak akan berlangsung selamanya, dan ada harapan untuk pemulihan. Tidak perlu memberi janji kosong, tapi menunjukkan bahwa bantuan tersedia dan mereka tidak sendirian bisa sangat berarti.

Kapan PFA Dibutuhkan?

Sumber: Pexels

PFA paling sering digunakan dalam situasi darurat atau setelah peristiwa traumatis, seperti:

  • Setelah bencana alam (gempa bumi, banjir)
  • Kecelakaan atau insiden kekerasan
  • Kehilangan mendadak (seperti kematian anggota keluarga)
  • Pengalaman trauma lainnya, seperti kekerasan seksual atau pelecehan

Namun, PFA juga bisa diterapkan dalam situasi sehari-hari. Misalnya, jika temanmu baru saja mengalami hari yang sangat buruk di tempat kerja atau mendapatkan berita yang mengejutkan, kamu bisa menawarkan dukungan PFA untuk membantu mereka menenangkan diri.

Cara Melakukan PFA dalam Kehidupan Sehari-hari

Sumber: Pexels
  1. Tetap Tenang dan Hadir Ketika seseorang sedang panik atau emosi, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah tetap tenang. Kehadiranmu yang tenang bisa membantu menstabilkan situasi. Jika kamu ikut panik, hal ini bisa memperburuk perasaan orang tersebut.
  2. Berikan Ruang untuk Bicara Biarkan orang tersebut bercerita dengan caranya sendiri. Jangan memaksakan mereka untuk berbicara jika mereka belum siap, tetapi tunjukkan bahwa kamu siap mendengarkan kapan pun mereka merasa ingin berbicara.
  3. Validasi Perasaan Daripada mengatakan “Jangan khawatir” atau “Semua akan baik-baik saja,” cobalah untuk memvalidasi perasaan mereka. Kamu bisa mengatakan, “Aku bisa paham kenapa kamu merasa begitu, ini memang situasi yang berat.”
  4. Arahkan pada Tindakan yang Praktis Kadang, memberikan langkah-langkah praktis bisa membantu mengurangi kecemasan. Misalnya, jika mereka kebingungan apa yang harus dilakukan selanjutnya, bantu mereka merencanakan langkah-langkah kecil seperti siapa yang perlu mereka hubungi atau tempat mana yang bisa mereka tuju untuk bantuan.
  5. Pantau Kesejahteraan Jangka Panjang PFA adalah langkah awal. Setelah memberikan dukungan awal, pastikan kamu terus memantau kondisi orang tersebut. Jika mereka menunjukkan tanda-tanda membutuhkan bantuan lebih lanjut, seperti gejala depresi, kecemasan yang berkelanjutan, atau perilaku yang mengkhawatirkan, bantu mereka mencari dukungan profesional.

Psychological First Aid adalah alat yang sangat penting untuk membantu orang yang sedang dalam kondisi krisis atau stres. Seperti pertolongan pertama fisik, PFA bisa dilakukan oleh siapa saja dan bertujuan untuk memberikan dukungan awal yang sederhana tapi sangat berarti. Dengan menjadi pendengar yang baik, memberikan rasa aman, dan menawarkan harapan, kita bisa membantu orang-orang di sekitar kita menghadapi tekanan emosional dengan lebih baik.

Dengan memahami dan menerapkan PFA, kita bisa menjadi bagian dari jaringan dukungan yang membuat kesehatan mental lebih terjaga, baik dalam situasi darurat maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Bagaimana Menghindari Persaingan Toxic di Kantor