Mitos Tentang Kesehatan Mental yang Masih Dipercaya Banyak Orang

Facebook
LinkedIn
WhatsApp
Twitter
Mitos Tentang Kesehatan Mental yang Masih Dipercaya Banyak Orang

Kesehatan mental adalah topik yang semakin sering dibicarakan, namun mitos dan kesalahpahaman seputar hal ini masih banyak beredar. Beberapa mitos ini bahkan menjadi penghalang bagi individu untuk mencari bantuan atau memahami pentingnya menjaga kesehatan mental. Lantas, apa saja mitos yang masih dipercaya oleh banyak orang, dan bagaimana kita bisa meluruskan pemahaman ini?

1. Orang dengan Masalah Kesehatan Mental Itu Lemah

Salah satu mitos terbesar adalah anggapan bahwa mereka yang memiliki gangguan kesehatan mental adalah orang-orang yang lemah atau tidak mampu mengatasi masalah. Faktanya, kesehatan mental tidak ada hubungannya dengan kekuatan atau kelemahan seseorang. Gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau PTSD adalah kondisi medis yang bisa terjadi karena kombinasi faktor biologis, genetik, lingkungan, dan psikologis. Justru, banyak individu yang berjuang dengan kesehatan mental menunjukkan keberanian luar biasa dalam menghadapi tantangan hidup mereka.

2. Gangguan Kesehatan Mental Itu Tidak Nyata

Beberapa orang masih percaya bahwa gangguan kesehatan mental hanyalah “alasan” atau “buatan” seseorang untuk menghindari tanggung jawab. Ini sangat keliru. Gangguan kesehatan mental seperti skizofrenia, bipolar, atau gangguan kecemasan telah diakui secara medis dan memiliki dasar biologis yang dapat diidentifikasi. Sama seperti penyakit fisik, gangguan kesehatan mental membutuhkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

3. Orang dengan Gangguan Mental Tidak Bisa Pulih

Anggapan bahwa seseorang yang memiliki gangguan mental tidak akan pernah sembuh adalah mitos yang sangat merugikan. Dengan terapi, dukungan, dan pengobatan yang tepat, banyak orang dengan gangguan kesehatan mental mampu menjalani kehidupan yang produktif dan memuaskan. Perjalanan menuju pemulihan mungkin berbeda untuk setiap individu, tetapi harapan selalu ada.

4. Mengalami Gangguan Mental Artinya Gila

Stigma terhadap istilah “gila” seringkali menjadi momok besar yang menghambat diskusi sehat tentang kesehatan mental. Tidak semua gangguan mental berhubungan dengan kehilangan kontak dengan realitas, seperti yang terjadi pada beberapa kasus skizofrenia. Banyak gangguan mental, seperti depresi atau kecemasan, adalah masalah umum yang dapat dialami siapa saja tanpa memengaruhi logika atau akal sehat mereka.

5. Anak-Anak Tidak Bisa Mengalami Masalah Kesehatan Mental

Ada anggapan bahwa masalah kesehatan mental hanya dialami oleh orang dewasa. Padahal, anak-anak juga rentan terhadap gangguan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, dan ADHD. Tekanan akademis, konflik keluarga, atau pengalaman traumatis dapat berdampak besar pada kesehatan mental anak-anak. Penting bagi orang tua dan pendidik untuk mengenali tanda-tanda dan memberikan dukungan sejak dini.

6. Hanya Orang yang “Beriman Lemah” yang Mengalami Depresi

Mitos ini sering terdengar di masyarakat religius, di mana gangguan kesehatan mental seperti depresi dianggap sebagai tanda kurangnya iman atau spiritualitas. Kenyataannya, depresi adalah kondisi medis yang kompleks, bukan hanya soal kepercayaan atau spiritualitas seseorang. Bahkan, banyak individu yang religius juga bisa mengalami gangguan kesehatan mental.

7. Terapi Itu Tidak Berguna, Cukup Curhat Saja ke Teman

Sementara berbicara dengan teman bisa membantu, terapi profesional adalah langkah penting untuk menangani gangguan mental. Psikolog dan psikiater dilatih untuk memahami akar masalah dan menyediakan strategi yang efektif untuk pemulihan. Curhat ke teman mungkin memberikan dukungan emosional, tetapi tidak bisa menggantikan intervensi profesional.

Kenapa Penting untuk Meluruskan Mitos Ini?

Mitos-mitos ini tidak hanya salah, tetapi juga bisa berbahaya. Mereka dapat menciptakan stigma, mencegah individu mencari bantuan, dan memperburuk kondisi seseorang. Dengan memahami fakta sebenarnya, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi mereka yang membutuhkan.

Kesehatan mental adalah bagian integral dari kesejahteraan kita secara keseluruhan. Dengan melawan mitos-mitos yang salah, kita dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan memahami pentingnya kesehatan mental. 

Jangan ragu untuk mencari bantuan jika Anda atau orang terdekat Anda membutuhkan, karena setiap langkah kecil menuju kesehatan mental yang lebih baik adalah langkah besar untuk kehidupan yang lebih bahagia.

Baca juga: Fenomena Self-Diagnosis: Pengaruh TikTok dan Instagram terhadap Kesehatan Mental