Wujud Trauma Masa Kecil yang Tidak Kamu Ketahui

Facebook
LinkedIn
WhatsApp
Twitter
trauma masa kecil

Kita Kami sering membayangkan trauma masa kanak-kanak sebagai peristiwa dramatis dan mengerikan, seperti kehilangan orang tua, kekerasan fisik, atau bencana alam. Namun, trauma dapat memiliki bentuk yang berbeda, tersembunyi di bawah pengalaman yang tampak biasa dan mudah.

Trauma dapat muncul dalam berbagai bentuk yang kadang-kadang kita tidak menyadarinya, tetapi efeknya pada kesehatan mental dan kehidupan kita bisa tak terduga. Mari kita lihat beberapa jenis trauma masa kecil yang mungkin telah terlewatkan dari perhatian kita.

Wujud Trauma Masa Kecil

1. Penolakan dan Pengabaian yang Halus

Seringkali kita menganggap trauma hanya terjadi karena kekerasan atau penganiayaan. Padahal, penolakan dan pengabaian yang terus-menerus, meskipun tampak kecil, juga bisa meninggalkan kesan yang mendalam. Anak-anak yang sering diabaikan kebutuhan emosinya, ucapannya disepelekan, atau kehadiran mereka tidak dihargai dapat tumbuh dengan perasaan tidak berharga dan ketakutan akan penolakan.

2. Standar yang Terlalu Tinggi dan Kritik Pedas

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan trauma bagi anak-anak termasuk lingkungan yang kompetitif tanpa akhir, kritik yang tajam tanpa diimbangi apresiasi, dan tekanan konstan untuk berprestasi. Pola asuh yang menekankan pencapaian bisa menyebabkan rasa tidak pernah cukup, ketakutan gagal, dan rendahnya harga diri.

3. Ketergantungan Emosional yang Tidak Sehat

Ketergantungan emosional yang tidak sehat dapat muncul dari hubungan orang tua-anak yang terlalu dekat, di mana anak menjadi tempat curahan emosi dan masalah orang tua. Anak-anak kehilangan kemampuan untuk membangun identitas diri mereka sendiri karena merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan atau kesedihan orang tua mereka.

4. Janji-Janji yang Terlupakan

Kegagalan untuk memenuhi janji, bahkan yang tampak sepele seperti pergi ke taman atau membeli mainan, dapat membekas pada anak. Hal ini dapat menyebabkan rasa tidak percaya, takut untuk berharap, dan kesulitan untuk menjalin hubungan yang sehat.

5. Kurangnya Rasa Aman dan Stabilitas

Anak dapat hidup dalam lingkungan yang tidak aman jika ada ketidakpastian dalam keluarga, seperti sering berpindah tempat tinggal, orang tua yang sering bertengkar, atau ekonomi yang tidak stabil. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan seperti ini sering mengalami kecemasan dan kesulitan mengelola emosi mereka.

Baca juga: Vicarious Trauma, Bagaimana Trauma Orang Mempengaruhi Kita

Dampak Jangka Panjang Trauma Masa Kecil

1. Masalah Kesehatan Mental

Trauma masa kecil meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan mental yang serius. Dua yang paling umum adalah depresi dan kecemasan, namun ada beberapa aspek lain yang juga penting untuk dipahami:

  • Depresi dan Kecemasan: Individu yang mengalami trauma masa kecil sering mengembangkan gejala depresi dan kecemasan yang bisa berlangsung hingga dewasa. Hal ini bisa termasuk perasaan sedih yang konstan, kehilangan minat dalam aktivitas yang sebelumnya dinikmati, atau rasa cemas yang berlebihan terhadap berbagai situasi.
  • PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder): PTSD adalah gangguan kesehatan mental yang sering terkait dengan mereka yang telah mengalami peristiwa traumatis. Gejalanya meliputi flashbacks, mimpi buruk, kecemasan parah, dan pemikiran obsesif tentang kejadian traumatis.
  • Dampak pada Pengembangan Kepribadian: Trauma masa kecil bisa mempengaruhi pembentukan kepribadian. Misalnya, seseorang mungkin mengembangkan pola perilaku yang defensif atau mekanisme koping yang tidak sehat sebagai respon terhadap trauma yang dialami.

2. Pengaruh pada Kesehatan Fisik

Selain dampak psikologis, trauma masa kecil juga dapat berdampak signifikan pada kesehatan fisik, termasuk:

  • Gangguan Tidur dan Makan: Trauma bisa menyebabkan masalah tidur seperti insomnia atau teror malam. Gangguan makan juga sering terjadi, baik itu makan berlebihan atau kurang nafsu makan, sebagai respon terhadap stres emosional.
  • Masalah Kesehatan Kronis Terkait Stres: Trauma berkelanjutan dapat menyebabkan tubuh berada dalam keadaan stres kronis, yang pada gilirannya bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang. Ini termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan gangguan sistem imun.
  • Sakit Psikosomatik: Gejala fisik yang tidak memiliki penyebab medis yang jelas, seperti sakit kepala kronis, nyeri otot, atau masalah pencernaan, sering terkait dengan trauma emosional.

Penyembuhan dan Pemulihan Trauma Masa Kecil

1. Terapi dan Konseling

Pendekatan profesional seperti terapi dan konseling memainkan peran penting dalam proses pemulihan trauma masa kecil:

  • Bekerja dengan Terapis: Seorang terapis yang berpengalaman dalam menangani trauma masa kecil dapat membantu individu mengidentifikasi dan mengatasi pengaruh trauma tersebut. Terapi ini sering melibatkan teknik untuk mengelola emosi dan membangun kembali rasa aman. 
  • Penggunaan Teknik Khusus: Salah satu teknik terapi yang efektif adalah EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing). EMDR membantu mengurangi kekuatan emosi negatif yang terkait dengan kenangan traumatis melalui serangkaian gerakan mata yang terarah. 
  • Terapi Kognitif Perilaku (CBT): CBT adalah bentuk lain dari terapi yang efektif, yang membantu mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang terkait dengan pengalaman traumatis.
  • Mindfulness dan Terapi Berbasis Kesadaran: Teknik ini melibatkan latihan kesadaran penuh untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan ketahanan emosional.

2. Dukungan Sosial

Dukungan dari orang lain adalah kunci dalam pemulihan trauma: 

  • Pentingnya Dukungan dari Keluarga dan Teman: Dukungan emosional dari keluarga dan teman dapat memberikan rasa aman dan pengertian. Mereka dapat membantu memberikan validasi dan pengakuan atas perasaan yang dialami oleh individu yang mengalami trauma. 
  • Bergabung dengan Grup Pendukung: Grup pendukung memberikan kesempatan untuk bertemu dengan orang lain yang mengalami pengalaman serupa. Berbagi cerita dan strategi coping dalam lingkungan yang mendukung bisa sangat membantu.
  • Aktivitas Kelompok dan Kegiatan Sosial: Terlibat dalam aktivitas kelompok atau kegiatan sosial dapat membantu membangun kembali kepercayaan diri dan keterampilan sosial yang mungkin terganggu akibat trauma.

Penyembuhan dari trauma masa kecil adalah proses yang bertahap dan seringkali membutuhkan waktu. Dengan kombinasi terapi yang tepat, dukungan sosial yang kuat, dan komitmen terhadap proses penyembuhan, seseorang dapat mengatasi dampak trauma masa kecil dan membangun kehidupan yang lebih sehat dan penuh harapan. Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki jalannya sendiri dalam pemulihan dan penting untuk menemukan pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan pribadi mereka.

Baca juga: Mengenal Trauma Berkepanjangan Dan Faktornya