Bagi banyak orang yang bekerja di luar kota atau merantau, perasaan kesepian seringkali menjadi masalah yang sulit dihindari. Tidak hanya berpengaruh pada suasana hati, ternyata kesepian juga bisa berdampak buruk pada kualitas tidur. Ini adalah masalah yang sering dialami oleh para karyawan yang tinggal jauh dari keluarga dan teman-teman, seperti yang ditunjukkan dalam sebuah penelitian terbaru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara perasaan kesepian dan kualitas tidur pada karyawan yang merantau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kesepian yang dirasakan, semakin buruk pula kualitas tidur yang dialami. Artinya, perasaan kesepian bisa membuat seseorang merasa lebih terjaga di malam hari, sering terbangun, atau merasa tidak cukup tidur meskipun sudah lama tidur.
Apa Itu Kesepian?
Kesepian bukan hanya soal tidak memiliki teman. Bisa jadi seseorang dikelilingi banyak orang, tetapi tetap merasa kesepian. Ini bisa terjadi karena kurangnya kedekatan emosional dengan orang lain. Bagi karyawan yang merantau dan tinggal sendirian, seperti di kos atau kontrakan, kesepian bisa semakin terasa. Tidak ada keluarga atau teman dekat yang bisa diajak ngobrol atau berbagi waktu bersama, membuat perasaan kesepian semakin mendalam.
Bagaimana Kesepian Mempengaruhi Kualitas Tidur?
Kualitas tidur sangat dipengaruhi oleh kondisi mental dan emosional seseorang. Ketika seseorang merasa kesepian, tubuh bisa memproduksi hormon stres yang mengganggu proses tidur. Selain itu, perasaan cemas atau sedih yang berkepanjangan karena kesepian bisa membuat seseorang terjaga di malam hari, berpikir tentang banyak hal, dan akhirnya kesulitan tidur.
Penelitian yang dilakukan oleh Aurelia Tiffany Hartanto dan Doddy Hendro Wibowo pada 100 karyawan yang merantau di Jakarta, dengan rentang usia 18-30 tahun, menemukan bahwa tingkat kesepian yang tinggi berhubungan langsung dengan kualitas tidur yang buruk. Para peserta yang merasa sangat kesepian cenderung memiliki kualitas tidur yang lebih rendah.
Mengurangi Kesepian untuk Tidur Lebih Baik
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini? Salah satu cara utama adalah dengan mengurangi kesepian. Menghubungi teman atau keluarga lebih sering, bergabung dengan komunitas di tempat kerja atau di sekitar tempat tinggal, atau bahkan mencari teman baru bisa membantu mengurangi perasaan kesepian. Dengan mengurangi kesepian, kualitas tidur bisa meningkat, karena tubuh menjadi lebih rileks dan pikiran tidak terfokus pada perasaan kesepian.
Selain itu, menjaga rutinitas tidur yang sehat juga penting. Menghindari aktivitas yang terlalu menstimulasi sebelum tidur, seperti bermain ponsel atau menonton televisi, dapat membantu tubuh lebih mudah untuk tidur. Ciptakan suasana tidur yang nyaman, seperti memastikan kamar tidur gelap dan tenang, serta tidur pada waktu yang sama setiap malam.
Kesepian memang dapat membuat kualitas tidur menjadi buruk. Bagi para karyawan yang merantau, penting untuk menyadari dampak emosional yang ditimbulkan oleh kesepian, dan mencari cara untuk mengatasinya. Dengan cara ini, kualitas tidur yang lebih baik bisa tercapai, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Jadi, jika kamu merasa kesepian, cobalah untuk lebih sering berinteraksi dengan orang lain dan jaga rutinitas tidur yang sehat. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik kita!
Baca juga: Awali Tahun Baru dengan Pikiran Sehat: Tips Psikologi untuk Langkah yang Lebih Bermakna