Cara Membuat Hidup Lebih Baik: Sebuah Studi Panjang Mengenai Kebahagiaan

Facebook
LinkedIn
WhatsApp
Twitter
Cara Membuat Hidup Lebih Baik: Sebuah Studi Panjang Mengenai Kebahagiaan

Saat kita menjalani hidup, apa yang sebenarnya menjaga kesehatan dan kebahagiaan kita? Jika kita berencana untuk berinvestasi pada diri kita yang terbaik di masa depan, ke mana kita harus mengarahkan waktu dan energi kita? 

Baru-baru ini, sebuah survei terhadap generasi milenial mengungkapkan bahwa lebih dari 80 persen dari mereka menganggap menjadi kaya sebagai tujuan hidup utama mereka. Selain itu, sekitar 50 persen dari mereka juga menginginkan ketenaran sebagai tujuan besar dalam hidup mereka.

Namun, apakah kekayaan dan ketenaran benar-benar menjadi kunci kebahagiaan? Bagaimana kita bisa memahami faktor-faktor yang membuat hidup kita sehat dan bahagia dalam jangka panjang?

Studi Jangka Panjang yang Mengungkapkan Rahasia Kebahagiaan dan Kesehatan

Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar tentang Harvard Study of Adult Development, salah satu penelitian terpanjang dalam sejarah yang sudah berlangsung selama 75 tahun. Penelitian ini melacak kehidupan 724 pria, dari usia remaja hingga usia lanjut, untuk mengidentifikasi apa yang sebenarnya membuat orang bahagia dan sehat. Dengan melibatkan berbagai lapisan kehidupan, termasuk pekerjaan, kehidupan rumah tangga, dan kesehatan, penelitian ini menawarkan wawasan yang berharga tentang apa yang benar-benar penting dalam menjaga kualitas hidup.

Penelitian ini mencakup dua kelompok besar pria. Kelompok pertama terdiri dari mahasiswa Harvard yang dimulai sejak mereka berstatus mahasiswa tahun kedua pada 1938, sementara kelompok kedua adalah pria-pria muda dari lingkungan miskin di Boston yang berasal dari keluarga yang sangat kurang beruntung. Berbagai perubahan kehidupan yang dialami oleh para peserta studi ini, dari bekerja sebagai tukang batu hingga menjadi presiden, telah memberikan gambaran nyata tentang bagaimana berbagai pilihan hidup mempengaruhi kebahagiaan dan kesehatan mereka.

Tiga Pelajaran Utama Tentang Hubungan dan Kesehatan

Setelah mengumpulkan ribuan data dan melakukan wawancara serta penelitian medis mendalam, ada tiga pelajaran utama yang bisa dipetik dari studi ini yang berfokus pada hubungan sosial:

1. Koneksi Sosial itu Penting, Kesepian Bisa Membunuh

Hasil studi ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki hubungan sosial yang kuat—baik dengan keluarga, teman, maupun komunitas—cenderung lebih bahagia, lebih sehat, dan memiliki umur yang lebih panjang dibandingkan mereka yang merasa kesepian. Sebaliknya, pengalaman kesepian ternyata sangat berbahaya bagi kesehatan. Orang yang lebih terisolasi dari yang mereka inginkan, baik dalam pernikahan atau di luar pernikahan, mengalami penurunan kesehatan lebih cepat, penurunan fungsi otak yang lebih cepat, dan hidup lebih pendek.

2. Kualitas Hubungan Lebih Penting daripada Kuantitas

Studi ini mengungkapkan bahwa bukan jumlah teman yang kita miliki atau status hubungan kita yang menentukan, melainkan kualitas hubungan tersebut. Hidup dalam hubungan yang penuh konflik ternyata lebih merugikan kesehatan kita, bahkan bisa lebih buruk daripada perceraian. Sebaliknya, hubungan yang hangat dan penuh kasih sayang dapat melindungi kita dari banyak masalah kesehatan. Bahkan dalam usia lanjut, orang yang merasa puas dalam hubungan mereka lebih sehat dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

3. Hubungan yang Baik Melindungi Otak dan Memori Kita

Menjaga hubungan yang baik ternyata tidak hanya melindungi tubuh kita, tetapi juga melindungi otak kita. Orang yang memiliki hubungan yang aman dan dapat diandalkan, terutama pada usia lanjut, cenderung memiliki ingatan yang lebih tajam dan daya ingat yang lebih baik. Bahkan hubungan yang tidak selalu mulus—di mana pasangan bisa saja bertengkar sesekali tetap memberikan manfaat besar bagi otak jika keduanya merasa bisa saling mengandalkan saat menghadapi tantangan hidup.

Mengapa Relasi Itu Penting, dan Mengapa Kita Sering Mengabaikannya?

Pesan yang jelas dari studi ini adalah bahwa hubungan yang baik dengan keluarga, teman, dan komunitas adalah kunci untuk kehidupan yang bahagia dan sehat. Meskipun pesan ini terdengar sederhana, mengapa banyak orang sulit untuk memahaminya dan justru terfokus pada pencapaian materi atau ketenaran? Jawabannya terletak pada sifat manusia itu sendiri. Kita sering mencari solusi instan, sesuatu yang mudah dicapai dan langsung memberikan hasil yang nyata. Sementara itu, hubungan yang sehat membutuhkan usaha terus-menerus, perhatian, dan kadang-kadang pengorbanan yang tidak terlihat glamor.

Namun, meskipun demikian, hubungan yang berkualitas ini bukan hanya tentang kebersamaan, tetapi juga tentang bagaimana kita saling mendukung, mendengarkan, dan berbagi. Menjaga hubungan tetap erat di usia lanjut membutuhkan kerja keras, tetapi mereka yang aktif menjalin hubungan baru setelah pensiun mengganti rekan kerja dengan teman-teman baru untuk beraktivitas cenderung lebih bahagia dan sehat.

Apa yang Bisa Anda Lakukan untuk Memperkuat Hubungan Anda?

Bagaimana dengan Anda? Mungkin Anda berusia 25, 40, atau 60 tahun. Apa yang bisa dilakukan untuk lebih mengutamakan hubungan dalam kehidupan Anda? Mungkin ini adalah saat yang tepat untuk menggantikan waktu yang Anda habiskan dengan layar dengan waktu yang lebih berkualitas bersama orang-orang terdekat Anda. Cobalah memperbaiki hubungan yang sudah lama ada dengan melakukan aktivitas baru bersama, seperti jalan-jalan atau kencan malam, atau bahkan menghubungi anggota keluarga yang sudah lama tidak Anda ajak bicara.

Pada akhirnya, seperti yang diungkapkan oleh Mark Twain lebih dari seratus tahun yang lalu: “Hidup ini begitu singkat, hanya ada waktu untuk saling mencintai, dan hanya sekejap untuk itu.” Inilah hakikat kehidupan yang baik, dibangun dari hubungan yang baik.