Binge Watching: Cara Baru Menonton dan Dampaknya

Facebook
LinkedIn
WhatsApp
Twitter
binge watching

Di era digital ini, menonton film dan serial bukan lagi kegiatan terikat waktu. Platform streaming seperti Netflix, Disney+, dan Video menghadirkan pilihan hiburan tak terbatas, memungkinkan kita menonton episode demi episode tanpa henti. Fenomena ini, yang dikenal sebagai binge watching, telah menjadi kebiasaan populer dengan konsekuensi beragam.

Memahami Binge Watching

Binge watching menawarkan sensasi menyelami dunia cerita tanpa gangguan jeda iklan atau batas waktu. Kita dapat mengikuti alur cerita dengan penuh antusias, merasakan ketegangan dan kegembiraan tanpa terputus. Bagi banyak orang, binge watching menjadi cara melarikan diri dari  stres dan kesibukan sehari-hari, menemukan hiburan yang menyenangkan dan merilekskan.

Baca juga: Mengapa Kita Suka Pansos? Mengungkap Psikologi Di Baliknya

Dampak Positif Binge Watching

Lebih dari sekadar hiburan, binge watching ternyata memiliki beberapa dampak positif tak terduga.

1. Meningkatkan Empati dan Pemahaman

Penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan empati dan pemahaman terhadap orang lain. Ketika kita menonton karakter dalam berbagai situasi, kita dapat merasakan emosi yang mereka alami, sehingga meningkatkan kemampuan empati kita dalam kehidupan nyata.

2. Memperluas Wawasan dan Pengetahuan

Binge watching juga memperluas wawasan dan pengetahuan. Dengan menonton berbagai jenis program, kita dapat belajar tentang budaya, sejarah, dan pandangan hidup yang berbeda-beda. Hal ini dapat membuka pikiran kita dan membuat kita lebih terbuka terhadap perbedaan.

3. Memperkuat Ikatan Sosial

Selain itu, binge watching juga dapat memperkuat ikatan sosial dengan komunitas penggemar yang memiliki minat sama. Melalui media sosial atau forum diskusi online, kita dapat berbagi pengalaman dan pendapat tentang acara yang kita tonton, sehingga memperluas jaringan sosial kita dan membuat kita merasa lebih terhubung dengan orang lain.

Baca juga: Alasan Orang Bisa Bucin Menurut Psikologis

Dampak Negatif Binge Watching

Namun, dibalik kesenangannya, binge watching juga menyimpan bahaya serius.

1. Gangguan Kesehatan Fisik

Kebiasaan menonton berlebihan dapat berakibat pada gangguan kesehatan fisik seperti obesitas, insomnia, dan kelelahan mata. Aktivitas kurang gerak dan terlalu lama duduk saat menonton dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, paparan cahaya biru dari layar juga dapat mengganggu pola tidur dan kesehatan mata.

2. Dampak Negatif pada Kesejahteraan Mental

Dampak negatif lainnya termasuk menurunnya produktivitas, depresi, kecemasan, dan terganggunya hubungan sosial. Binge watching dapat menjadi bentuk pelarian dari masalah dan tugas yang harus diselesaikan, yang pada akhirnya malah memperburuk kesehatan mental seseorang.

3. Kecanduan yang Merugikan

Binge watching tak terkendali dapat menjadi kecanduan, menghambat aktivitas sehari-hari dan menggerus kualitas hidup. Ketika seseorang kecanduan menonton, mereka mungkin mengabaikan tanggung jawab mereka, seperti pekerjaan, sekolah, atau hubungan sosial, hanya untuk terus menonton serial atau film.

Baca juga: Baper Tidak Selamanya Buruk, Yuk Kenali Lebih Jauh

Menonton dengan Bijak Agar Menemukan Keseimbangan

Binge watching tak perlu menjadi kebiasaan berbahaya. Kuncinya adalah menonton dengan bijak dan bertanggung jawab. Batasi waktu menonton, atur jadwal seimbang dengan aktivitas lain, jaga kesehatan fisik dan mental, serta pilih tontonan edukatif dan inspiratif.

Binge watching adalah fenomena modern dengan konsekuensi kompleks. Di satu sisi, ia menawarkan hiburan menyenangkan dan manfaat tak terduga. Di sisi lain, potensi bahayanya tak boleh diabaikan. Dengan menonton secara bijak dan penuh kesadaran, kita dapat menikmati hiburan tanpa terjebak dalam jeratan negatifnya.

Mari jadikan binge watching sebagai pengalaman positif memperkaya hidup, bukan kebiasaan yang merenggut kesehatan dan kebahagiaan.

Baca juga: Sosial Justice Warrior SJW Identik Dengan Anak Muda, Apakah Buruk?