Pernahkah kamu merasa diabaikan oleh pasanganmu? Atau merasa bahwa kamu hanya dijadikan pilihan kedua setelah orang lain? Jika ya, kamu mungkin sedang terjebak dalam backburner relationship.
Dalam dunia hubungan, istilah “backburner relationship” seringkali menjadi perbincangan menarik. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan hubungan backburner, dan bagaimana cara mengenali serta mengelola hubungan semacam ini agar tidak menjadi pilihan kedua?
Apa Itu Backburner Relationship?
Backburner relationship adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan yang seseorang pertahankan atau jaga-jaga sebagai opsi cadangan, meskipun mereka sudah memiliki hubungan utama atau sedang dalam proses mencari pasangan yang lebih cocok.
Dalam banyak kasus, orang yang menjadi backburner mungkin tidak menyadari peran mereka dalam kehidupan cinta sang individu, dan hal ini bisa menimbulkan ketidakjelasan dan rasa tidak adil.
Baca juga: Silent Treatment Menghukum Dengan Tidak Berbicara
Tanda-tanda Backburner Relationship
Ada beberapa tanda-tanda kamu sedang berada di backburner relationship. Yuk kenali lebih lanjut.
1. Komunikasi yang Tidak Konsisten
Jika seseorang hanya berkomunikasi denganmu secara sporadis, terutama saat mereka merasa sendiri atau butuh perhatian tambahan, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu berada dalam posisi backburner. Mereka mungkin hanya menghubungimu saat sedang bosan atau butuh sesuatu dari kamu, bukan karena mereka benar-benar peduli atau ingin membangun hubungan yang kuat.
2. Tidak Ada Komitmen Jelas
Jika tidak ada kejelasan mengenai status hubungan atau tujuan masa depan, kemungkinan besar kamu menjadi pilihan kedua yang hanya dihubungi ketika diperlukan. Ketika kamu mencoba membicarakan tentang masa depan hubungan, mereka mungkin menghindari pembicaraan atau memberikan jawaban yang ambigu, menunjukkan kurangnya komitmen pada hubungan tersebut.
3. Sikap Tidak Konsisten
Perubahan sikap yang tiba-tiba, seperti menunjukkan minat yang besar kemudian menghilang begitu saja, dapat menandakan bahwa kamu bukan prioritas utama dalam kehidupan cinta mereka. Misalnya, mereka bisa sangat bersemangat saat berada di dekatmu atau ketika kamu memberi perhatian, namun sikap tersebut tidak konsisten dan bisa menghilang dalam waktu singkat.
4. Jarang Bertemu atau Beraktivitas Bersama
Jika jarang ada waktu untuk bertemu atau beraktivitas bersama, terutama di luar konteks romantis, ini bisa menjadi indikasi bahwa kamu dianggap sebagai opsi cadangan. Mereka mungkin lebih suka menghabiskan waktu dengan orang lain atau melakukan hal-hal yang tidak melibatkan kamu secara aktif dalam kehidupan mereka.
Baca juga: Ghosting: Hantu Dalam Hubungan Dan Dampaknya
Mengelola Hubungan Backburner dengan Bijak
Apa yang harus dilakukan jika kamu sedang dalam hubungan yang backburner. Ikuti beberapa tips berikut ini.
1. Kenali Nilai Diri Sendiri
Mengelola hubungan backburner dengan bijak dimulai dengan pengenalan nilai diri sendiri. Sadarilah bahwa kamu layak mendapatkan perhatian dan komitmen yang jelas dalam hubungan.
Jangan biarkan dirimu menjadi pilihan kedua jika kamu menginginkan hubungan yang sehat dan bermakna. Ini melibatkan penerimaan bahwa hubungan yang tidak seimbang dalam perhatian dan komitmen tidak sesuai dengan nilai-nilai pribadimu.
2. Komunikasikan Harapanmu
Penting untuk membangun komunikasi yang terbuka dalam hubungan. Jika kamu merasa tidak nyaman dengan peran backburner, jangan ragu untuk mengkomunikasikan hal ini dengan jelas kepada pasanganmu.
Berbicaralah secara terbuka mengenai ekspektasi dan harapanmu dalam hubungan. Diskusikan apa yang kamu butuhkan untuk merasa dihargai dan diperhatikan secara konsisten.
3. Tetap Fokus pada Kesehatan Emosional
Mengelola backburner relaitonship juga berarti menjaga kesehatan emosionalmu. Jaga kesehatan emosional dengan memprioritaskan dirimu sendiri.
Jangan biarkan ketidakjelasan dalam hubungan mengganggu keseimbangan dan kebahagiaanmu. Jika merasa tertekan atau tidak bahagia karena dinamika hubungan tersebut, pertimbangkan untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental.
4. Jangan Takut untuk Mengambil Keputusan
Terkadang, mengelola hubungan backburner dengan bijak juga berarti memiliki keberanian untuk mengambil keputusan yang tepat untuk dirimu sendiri. Jika setelah refleksi dan komunikasi yang baik kamu merasa hubungan backburner tidak sehat atau tidak memenuhi kebutuhanmu, jangan ragu untuk mengambil langkah-langkah yang tepat, termasuk memutuskan hubungan tersebut.
Ingatlah bahwa menjaga kesehatan emosional dan kebahagiaanmu sendiri adalah hal yang penting.
Mengenali dan mengelola backburner relationship membutuhkan keberanian untuk menghargai diri sendiri dan memprioritaskan kesehatan emosional. Jangan biarkan dirimu menjadi pilihan kedua dalam hubungan, dan ingatlah bahwa kamu layak mendapatkan hubungan yang menghargai dan memenuhi kebutuhanmu dengan jelas dan tulus.
Baca juga: Selective Attention: Bagaimana Ingatan Kita Mempengaruhi Keputusan