Apa Itu Kerokan? Manfaat, Teknik, dan Fakta Ilmiahnya

Facebook
LinkedIn
WhatsApp
Twitter
kerokan

Kerokan adalah salah satu metode pengobatan tradisional yang sangat populer di Indonesia. Pengobatan ini umumnya digunakan untuk meredakan gejala masuk angin atau pegal-pegal.

Kerokan juga dikenal di negara lain, seperti China, di mana teknik ini disebut gua sha. Meski dianggap sederhana, kerokan memiliki dasar ilmiah yang dapat menjelaskan efeknya pada tubuh. Artikel ini akan membahas apa itu kerokan, manfaatnya, teknik yang digunakan, dan fakta ilmiahnya.

Apa Itu Kerokan?

Kerokan adalah terapi tradisional yang melibatkan gesekan permukaan kulit dengan menggunakan benda tumpul, seperti uang koin, yang telah diberi minyak atau balsam. Gesekan ini biasanya dilakukan di area punggung, leher, atau dada untuk menciptakan garis merah pada kulit.

Dalam pengobatan tradisional China, gua sha memiliki prinsip yang mirip dengan akupunktur. Bedanya, gua sha menggunakan alat berbentuk lempeng untuk menggosok kulit. Baik kerokan maupun gua sha bertujuan meningkatkan aliran darah di area yang digosok, yang diyakini membantu tubuh mengatasi penyakit atau kelelahan.

Manfaat Kerokan untuk Kesehatan

1. Mengatasi Masuk Angin

Masyarakat Indonesia percaya bahwa kerokan adalah solusi ampuh untuk mengatasi masuk angin. Meski istilah “masuk angin” tidak dikenal dalam dunia medis, gejalanya seperti pegal, kembung, atau meriang sering dirasakan. Kerokan dipercaya dapat:

  • Meredakan pegal-pegal dan sakit otot.
  • Meningkatkan sirkulasi darah.
  • Membantu tubuh merasa lebih segar melalui pelepasan hormon endorfin, yang memberikan efek nyaman dan bahagia.

2. Meredakan Nyeri Leher dan Bahu

Studi yang dipublikasikan dalam Archives of Allied Medical Sciences menunjukkan bahwa kerokan efektif untuk mengurangi nyeri leher dan bahu. Penelitian ini menemukan bahwa orang yang menerima kerokan melaporkan penurunan rasa sakit dan peningkatan fleksibilitas gerakan leher dibandingkan terapi plasebo.

3. Meringankan Gejala Perimenopause

Kerokan juga digunakan untuk meringankan gejala perimenopause, seperti insomnia, hot flashes, atau kecemasan. Teknik ini dianggap membantu mengurangi stres dan meningkatkan sirkulasi darah, yang mendukung tubuh selama masa transisi menuju menopause.

4. Mempercepat Pemulihan Otot

Penelitian di Journal of Traditional Chinese Medicine (2017) menemukan bahwa kerokan dapat digunakan sebagai terapi pemulihan bagi atlet. Teknik ini membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi peradangan, sehingga otot lebih cepat pulih setelah aktivitas berat.

5. Mengurangi Nyeri Punggung pada Lansia

Kerokan juga bermanfaat untuk lansia yang mengalami nyeri punggung kronis. Sebuah studi membandingkan efek kerokan dengan kantong penghangat, dan hasilnya menunjukkan bahwa kerokan memberikan manfaat anti inflamasi yang lebih tahan lama, seperti mengurangi nyeri dan meningkatkan fleksibilitas.

6. Mengurangi Peradangan pada Hepatitis B

Kerokan dianggap memiliki potensi untuk membantu mengurangi peradangan pada penderita hepatitis B kronis. Namun, penggunaannya untuk kondisi ini memerlukan penelitian lebih lanjut sebelum dapat dijadikan rekomendasi medis.

Bagaimana Teknik Kerokan Dilakukan?

kerokan
  1. Persiapan
    • Pilih area tubuh yang akan dikerok, biasanya punggung, leher, atau dada.
    • Gunakan alat tumpul seperti koin, sendok, atau alat gua sha.
    • Oleskan minyak kelapa, balsem, atau minyak esensial untuk mengurangi gesekan.
  2. Proses Kerokan
    • Gosok kulit dengan tekanan ringan hingga sedang, selalu ke arah yang sama.
    • Proses ini dilakukan hingga muncul garis-garis merah di kulit.
  3. Paska Kerokan
    • Setelah selesai, istirahatkan tubuh untuk memaksimalkan efek relaksasi.
    • Hindari mandi air dingin atau terpaan angin langsung setelah kerokan.

Fakta Ilmiah di Balik Kerokan

Kerokan sering dianggap sebagai cara “mengeluarkan angin” dari tubuh, tetapi secara ilmiah, efek kerokan lebih berkaitan dengan:

  • Pelebaran Pembuluh Kapiler: Gesekan pada kulit menyebabkan pembuluh kapiler di bawah permukaan kulit melebar, meningkatkan aliran darah.
  • Pelepasan Endorfin: Gesekan selama kerokan dapat memicu pelepasan endorfin, hormon yang memberikan rasa nyaman dan bahagia.
  • Efek Anti Inflamasi: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kerokan dapat mengurangi peradangan ringan di tubuh, yang membantu proses penyembuhan.

Kerokan bukan sekadar pengobatan tradisional, tetapi memiliki manfaat nyata yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Dari meredakan masuk angin hingga membantu pemulihan otot, teknik sederhana ini telah terbukti bermanfaat bagi banyak orang. Namun, perlu diingat bahwa kerokan tidak boleh dilakukan secara berlebihan dan tidak menggantikan pengobatan medis yang dibutuhkan untuk kondisi serius. Jika Anda ingin mencoba kerokan, pastikan dilakukan dengan cara yang benar dan alat yang higienis.

Baca juga: Apa Bedanya Classical dan Operant Condition